Wednesday, August 30, 2006

di keloni budhe (1)

Hujan di luar dan lampu padam. Nyala lilin menari penuh goda dipermainkan embusan angin.
“Sini aja, di sini, biar anget,” katamu di ranjang.

Dastermu sangat longgar hanya bertali kecil, bidang ketiak menjadi tambah lebar, terpampang kutang hitam yang seakan tak muat menyunggi payudaramu yang montok. Lalu kubenamkan wajahmu di ketiakmu. Berbulu lebat berserabutan, aromanya sedap karena setelah mandi kau tak pakai deodorant.

"Aku suka ketiakmu, bulu ketiakmu budhe," kataku sambil terus menciumi bulu ketiakmu yang lebat.
Kehangatan ketiakmu, berada di sana adalah buaian penghantar tidur nyenyak dan mimpi indah.
Tapi itu dulu... ketika aku masih kana-kanak hijau, merapat ke tubuhmu selayaknya bocah lugu, tanpa nafsu, dan tanpa ereksi...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home