Wednesday, August 30, 2006

di keloni budhe (1)

Hujan di luar dan lampu padam. Nyala lilin menari penuh goda dipermainkan embusan angin.
“Sini aja, di sini, biar anget,” katamu di ranjang.

Dastermu sangat longgar hanya bertali kecil, bidang ketiak menjadi tambah lebar, terpampang kutang hitam yang seakan tak muat menyunggi payudaramu yang montok. Lalu kubenamkan wajahmu di ketiakmu. Berbulu lebat berserabutan, aromanya sedap karena setelah mandi kau tak pakai deodorant.

"Aku suka ketiakmu, bulu ketiakmu budhe," kataku sambil terus menciumi bulu ketiakmu yang lebat.
Kehangatan ketiakmu, berada di sana adalah buaian penghantar tidur nyenyak dan mimpi indah.
Tapi itu dulu... ketika aku masih kana-kanak hijau, merapat ke tubuhmu selayaknya bocah lugu, tanpa nafsu, dan tanpa ereksi...

Tuesday, August 22, 2006

kata jorok untuk budhe Maryani

budhe Maryani sudah berumur 51 tahun, tapi masih montok seksi, binal dan gatal.
seperti lonte sundal jalang dan liar, suka memakai daster u can see yg hanya bertali pundak, seakan telanjang mengumbar susu dan bulu ketiak didepanku.

budhe Maryani tak malu-malu berbicara cukup seronok padaku....
"awas yha kalo nakal nanti budhe kempit di ketiak budhe yg berbulu lebat ini.....
"eeh... ngintip susu budhe yha, udah gedhe koq masih pingin netek,
mentang- mentang payudara budhe gedhe yha.....

kubayangkan dirimu seorang ratu seks, yang tidur mekangkang diatas ranjang, menanti ratusan kontol gigolo pelayanmu yang akan merojok-rojok liang vaginamu setiap hari.